Tahun 2017 ini, penyelenggaraan haji dapat dinyatakan tidak mengalami kendala yang berarti. Bukan berarti tidak ada masalah akan tetapi kadarnya tentu sangat kecil dan tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan haji secara umum.
Menurut Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama Nur Syam, Jemaah haji Indonesia tahun ini bertambah sebesar
221.000, maka dipastikan bahwa tingkat kerumitan penyelenggaraannya pastilah
sangat besar. Apalagi jumlah petugasnya justru tidak seimbang atau tidak sebagaimana
tahun lalu.
“Dari Kuota 221.000 pada tahun
2017, Kementerian Agama menerima jemaah haji sebanyak 203.065 orang dan petugas
sebanyak 2.534 orang yang diterbangkan dengan 512 kloter,” kata Nur Syam. Saat
menjadi pembicara dalam Rakernas Evaluasi Penyelenggara Ibadah Haji Tahun
1438H/2017M di Marlynn Park Hotel Jakarta. Senin malam (6/11/2017).
Untuk penerbangan, dari sejumlah
512 kloter tersebut, yang on time performance sebanyak 82,42 persen.
Dari segi gender, tahun ini
jumlah jemaah haji perempuan lebih banyak dibanding laki-laki. Dengan
persentase sebesar 55,62 persen perempuan dan 54,38 persen lelaki. Kemudian
dilihat dari segi pendidikannya, terbanyak ialah lulusan SD/SMP sebesar 45,30
persen.
“Dari segi usia 51-60 tahun
sebesar 34,78 persen dan lanjut usia sebesar 4,37 persen. “ ucap Nur Syam
Dalam pelayanan kesehatan, dari
sejumlah Jemaah haji tersebut, yang tergolong resiko tinggi sebanyak 59 persen.
dengan kategori antara lain usia 60 tahun dengan penyakit, di atas 60 tahun
tanpa penyakit; dan di bawah 60 tahun dengan penyakit.
Akomodasi
Untuk pelayanan akomodasi
khususnya di Madinah, Nur Syam mengatakan, Ditinjau dari sisi akomodasi di
Madinah, maka dapat diketahui bahwa jarak terdekat adalah 10 M dan terjauh
1.200 M dari masjid Nabawi.
“Lama mereka berada di Madinah
sebanyak 8,5 hari sehingga seluruh jemaah dapat melaksanakan arbain,” ujar
Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Secara umum dapat dinyatakan
bahwa keadaan Jemaah ada di dalam keamanan dan kenyamanan. Hal itu disebabkan karena
fasilitas tenda yang cukup memadai. Memang ada beberapa tenda yang tidak
tertutup rapat, tetapi secara umum tidak menjadi hambatan yang serius. Hanya
saja yang menjadi masalah ialah ada banyak jemaah haji dengan visa furodah yang
disisipkan di dalam jemaah haji Indonesia. Tentu saja kehadiran jemaah furodah
ini bisa mengganggu terhadap ketersediaan fasilitas dasar seperti toilet, air
dan sebagainya.
“Ada 6 (enam) maktab yang
disisipi jemaah furodah ini. Tim haji sudah complaint ke Muassasah akan tetapi
tidak memperoleh respon yang memadai,” jelas Nur Syam.
Katering
Dalam catatannya, untuk
pelayanan catering, pihaknya menemukan kebakaran didapur catering, adanya
keterlambatan penyediaan karena pasokan air kurang, dan juga kekurangan bahan
baku, serta kurangnya tenaga masak dari Indonesia yang dipekerjakan oleh
penyedia catering.
“Tenaga masak kebanyakan dari
India, Pakistan dan sebagainya,” ungkap Nur Syam.
Transportasi
Kendala terkait dengan
transportasi Jemaah haji adalah dari pemondokan ke Armuzna. Banyak jemaah haji
yang diangkut dengan bis Hafil yang sangat tua, sehingga terkendala AC dan
bahkan ada juga yang mogok.
Padahal sebenarnya di dalam
perjanjian akan diberangkatkan dengan bis-bis yang sesuai standar dan telah
upgrade, akan tetapi ternyata tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah Arab Saudi.
Untuk bis shalawat sudah
semuanya on the track dan tidak ada masalah yang berarti.
Sumber: Dirjen Haji RI
Posting Komentar untuk "3 Catatan Penting Penyelenggaraan Haji Tahun 2017, Alhamdulillah Memuaskan"
Jadilah komentator yang baik dan santun ...