Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini meninjau kesiapan layanan
jemaah haji Indonesia di Mina. Menag melihat kesiapan tenda, dapur, dan
juga toilet yang akan digunakan jemaah selama tiga atau empat hari.
Sehari sebelumnya, Menag telah meninjau layanan jemaah haji di Arafah.
Baik di Arafah maupun Mina, layanan jemaah haji disiapkan oleh pihak
Masyariq, perusahaan penyedia layanan di Masya’ir (Arafah, Muzdalifah,
dan Mina) untuk jamaah haji. Masyariq merupakan pengembangan bentuk
kelembagaan dari muasasah. Sebelum 2022, penyedia layanan bagi jemaah
haji Indonesia di Masya’ir dikenal dengan nama Muasasah Asia Tenggara
(Muasasah Janub Syarq Asia). Saat itu, pelayanannya terbatas kepada
negara-negara Asia Tenggara. Setelah menjadi perusahaan, namanya berubah
menjadi Masyariq dan layanannya lebih luas, tidak terbatas negara Asia
Tenggara tapi juga bisa untuk kawasan lainnya.
Di Mina, Menag meninjau Maktab 40, Tenda Misi Haji Indonesia, serta
Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Hadir, Dubes RI di Saudi Abdul
Aziz, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Irjen Kemenag
Faesal AH, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Masyariq Dzahabiyah M Amin
Indragiri beserta jajarannya, para Staf Khusus dan Staf Ahli Menteri
Agama, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, Konsul Haji KJRI Jeddah
Nasrullah Jasam, serta jajaran Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH)
Arab Saudi 1444 H/2023 M.
“Salah satu yang paling penting toilet. Toilet per maktab nya sudah
ditambah 28. Semoga ini akan dapat memperpendek antrean jemaah. Tempat
wudu juga sudah baik, tinggal bagaimana panduan pemakaiannya saja kepada
para jemaah nanti,” terang Menag di Mina, Rabu (21/6/2023).
“Saya juga melihat untuk penyandang disabilitas sudah ada akses dan
toilet khusus. Saya kira ini perubahan yang sangat signifikan dari
pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia,” lanjutnya.
Selain toilet, Menag juga meninjau dapur yang akan memasak makanan
bagi jemaah haji selama di Mina. Menurut Gus Men, panggilan akrabnya,
kondisi dapur baik, bersih, dan juga lebih luas dari tahun lalu.
“Layanan konsumsi oke, ga ada masalah saya kira. Saya sudah lihat
dapurnya, bersih, luas, dan lebih dingin. Nanti makanan diantar. Jemaah
tidak perlu ambil ke dapur karena akan diantar,” sebutnya.
KKHI di Mina juga relatif lebih luas. Meski sudah ada pendingan,
Menag meminta kepada pihak Masyariq agar khusus pada KKHI ditambahkan
standing AC.
Selama di Mina, jemaah haji Indonesia akan tinggal di tenda yang
dilengkapi dengan pendingin udara, hamparan karpet merah, dan kasur
busa. Menag minta agar pendingin udara tidak langsung diarahkan ke
bawah. Sebab, banyak jemaah yang merasa kedinginan dan kurang nyaman.
Menag melihat persiapan layanan di Mina sudah mencapai 99%. Menag berharap dalam dua hari ke depan, semua persiapan sudah selesai. “Mudah mudahan apa yang diberikan ini semakin memperlancar, mempermudah, dan membuat nyaman jemaah haji kita dalam menunaikan ibadahnya saat di Mina,” tandasnya.
Posting Komentar untuk "Hasil Peninjauan Mina Oleh Menteri Agama, Dapur dan Toilet OK Standing AC Perlu Ditambah"
Jadilah komentator yang baik dan santun ...